Menurut Eratosthenes kata “geografika Kata itu berakar dari geo=bumi dangraphika=lukisan atau tulisan.Ssedangkan dalam bahasa inggris Geografi disebut Geography yang diambil dari bahasa Yunani “Geographia”, terbentuk dari kata geo (=earth) dan grapho (=to write), jadi geografhia berarti “to write about the earth” (Matt Rosenberg,2008). Menurut Bintarto (1977), bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitra, menerangkan sifat bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang dan waktu.
Geografi secara umum adalah ilmu tentang bumi dan segala prinsip-prinsip, gejala, dan aspek yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Baik yang disebabkan oleh alam maupun oleh aktivitas manusia.
Berdasarkan Hasil Seminar Semarang Ikatan Ahli Geografi Indonesia (1988) menyepakati rumusan, bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ilmu tersebut merupakan studi tentang bentuk lingkungan dengan manusia dimana bentuk tersebut tersusun atas komponen objektif dan subjektif.
Konsep Geografi
Dalam dunia pendidikan konsep dibedakan menjadi konsep dasar dan konsep esensial. Konsep dasar sering pula disebut konsep utama yang menggambarkan esensi atau hakekat ilmu. Sedangkan konsep esensial merupakan konsep-konsep penting yang perlu diketahui dan dikuasai peserta didik sesuai dengan tingkat
kemampuan dan kebutuhan di setiap jenjang pendidikan.
Konsep Esensial Geografi
Konsep esensial suatu bidang ilmu merupakan pengertian-pengertian untuk mengungkapan atau menggambaran corak abstrak fenomena esensial dari obyek material bidang kajian suatu ilmu. Oleh karena itu, konsep esensial merupakan elemen yang penting dalam memahami fenomena yang terjadi. Dalam geografi dikenali sejumlah konsep esensial sebagai berikut.
1) Konsep Lokasi atau Letak
Konsep lokasi atau letak merupakan konsep utama yang sejak awal perkembangan geografi telah menjadi ciri khusus ilmu geografi. Secara garis besar letak dapat dibedakan menjadi:
- Letak Absolut Letak absolut adalah letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang dan garis garis bujur (garis astronomis). Lokasi absolut keadaannya tetap dan tidak dapat berpindah letaknya karena berpedoman pada garis astronomis bumi.
- Letak Relatif Letak relatif adalah letak atau tempat yang dilihat dari daerah lain di sekitarnya. Lokasi relatif dapat berganti-ganti sesuai dengan objek yang ada di sekitarnya.
2) Konsep Jarak
Jarak adalah ruang yang menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek. Konsep Jarak memiliki peranan penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Konsep jarak dibagi menjadi dua, yaitu jarak mutlak dan jarak relatif. Jarak mutlak adalah jarak dua tempat yang diukur berdasarkan garis lurus di udara, yang mudah diukur. Sedangkan Jarak relatif. dapat pula dinyatakan pada jarak tempuh, baik yang berkaitan dengan waktu perjalanan yang diperlukan maupun satuan biaya angkutan.
3) Konsep Keterjangkauan (accessibility)
Keterjangkauan terkait dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan atau komunikasi yang dapat dipakai. Keterjangkauan tidak hanya tergantung pada jarak tetapi juga tergantung pada sarana dan
prasarana penunjang.
4) Konsep pola
Pola adalah bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi baik gejala alam maupun gejala sosial. contoh: Bentuk Pemukiman Penduduk di daerah aliran sungai.
5) Konsep morfologi
Morfologi menggambarkan perwujudan daratan di muka bumi, yangmerupakan hasil proses pengangkatan atau penurunan wilayah melalui proses geologi. Contohnya pulau-pulau, dataran yang luas, pegunungan , dan lembah.
6) Konsep aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang sempit, yang paling menguntungkan baik mengenai keseragaman gejala maupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan. Contohnya Pemukiman Penduduk masyarakat perkotaan, mereka cenderung tinggal mengelompok, sehingga timbul pengelompokan pemukiman seperti daerah elite, daerah kumuh (slums) dan sebagainya.
7) Konsep nilai kegunaan
Nilai kegunaan adalah konsep yang berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah yang dapat dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangan suatu wilayah.
8) Konsep interaksi
Interaksi/Interpendensi adalah konsep yang menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan satu daerah dengan daerah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya. Karena adanya perbedaan kewilayahan. Misalnya: daerah perdesaan menghasilkan bahan baku industri yang dibutuhkan pusat industri perkotaan dan sebaliknya
9) Konsep diferensiasi areal (perbedaan keruangan)
Diferensiasi areal adalah konsep yang membandingkan dua wilayah untuk menunjukkan adanya perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah lain karena tiap-tiap wilayah memiliki karakteristik kusus.
10) Konsep Keterkaitan keruangan
Keterkaitan ruang adalah konsep yang menunjukkan tingkat keterkaitan antar wilayah dan mendorong terjadinya interaksi sebabakibat antarwilayah. Contoh: keterkaitan antara kemiringan lereng dengan dengan aktifitas pertanian. Makin terjal lereng tentunya akan disertai dengan semakin sedikit lahan pertanian.
Ilmu Geografi
Ilmu geografi dan ilmu-ilmu yang lain saling berhubungan yang bersifat timbal balik secara intensif.
a. Geofisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat fisika bumi, seperti gaya berat dan gejala magnetik
b. Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air tanah, air permukaan, dan air di udara
c. Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk muka bumi yang terjadi karena kekuatan yang bekerja di dalam maupun di atas permukaan bumi
d. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari cuaca
e. Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim
f. Astronomi adalah ilmu yang mempelajari benda-benda langit di luar atmosfer
g. Geologi adalah ilmu yang mempelajari lapisan-lapisan batuan yang ada di dalam kulit bumi.
h. Oceanografi adalah ilmu yang mempelajari lautan
i. Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari fosil serta bentuk kehidupan pada masa lampau
j. Antropogeografi adalah cabang geografi yang mempelajari persebaran bangsa-bangsa di muka bumi dilihat dari sudut pandang geografis
k. Geografi politik adalah cabang geografi yang khusus mengkaji kondisi-kondisi geografis ditinjau dari sudut politik
l. Geografi fisik adalah cabang geografi yang mengkaji tentang bentuk
dan struktur permukaan bumi
m. Geografi manusia adalah cabang geografi yang mengkaji aspek sosial, ekonomi dan budaya penduduk
n. Geografi matematik adalah ilmu geografi yang berkenaan dengan perkiraan bentuk, ukuran, lintang dan bujur, meridian, pararel, serta luas permukaan bumi
o. Geografi regional adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari suatu kawasan tertentu secara khusus
ObJek Geografi
Setiap disiplin ilmu memilki objek yang menjadi bidang kajiannya. Objek bidang ilmu tersebut berupa objek material dan objek formal. Objek material berkaitan dengan substansi materi yang dikaji, sedangkan objek formal berkaitan dengan pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam menganalisis substansi (objek material) tersebut. Sedangkan Objek formal geografi berupa pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam memahami objek material. Dalam konteks itu geografi memilki pendekatan spesifik yang membedakan dengan ilmu-ilmu lain.
a. Objek Material
1) Lithosfer
Litosfer adalah lapisan batuan yang mempunyai kedalaman sekitar 1000 Km yang terdiri dari lapisan batuan induk dan lapisan kerak bumi sebagai tempat bagi makhluk hidup.
2) Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang terdapat di permukaan bumi. Misalnya danau, rawa, air tanah, dan laut. Yang di manfaatkan manusia dalam kehidupannya.
3) Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menutupi bumi dan membantu kehidupan di muka bumi. Di atmosfer terdapat seluruh peristiwa cuaca dan iklim yaitu troposfer, stratosfer, termosfer, ionosfer dan eksosfer.
4) Biosfer
Biosfer menrupakan lapisan kehidupan di permukaan bumi. Biosfer gabungan ekosistem di planet bumi yang mencakup seluruh makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan sebagai satu kesatuan.
5) Antroposfer
Antroposfer menekankan pada kajian manusia dan segala aktifitasnya di permukaan bumi dengan segala akal budinya dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya.
b.Objek Formal
Objek formal geografi berupa pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam memahami objek material. Dalam konteks itu
geografi memilki pendekatan spesifik yang membedakan dengan ilmuilmu lain. Untuk memahami lebih lanjut objek formal digunakan lima pertanyaan (5W+1H) dalam pembahasan geografi, perhatikan contoh berikut ini:
Di suatu daerah terjadi longsor, yang merupakan salah satu gejala yang bersifat alami. Untuk menganalisis masalah tersebut dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1) What (apa), ia akan menanyakan “apa” yang terjadi. Jawabannya adalah “peristiwa longsor”. Ia tidak akan mengajukan pertanyaan baru atau mengambil tindakan tertentu sebelum ia mengetahui lokasi terjadinya peristiwa.
2) Where (di mana), menunjukkan tempat atau lokasi terjadinya peristiwa longsor. Dengan mengetahui lokasi terjadinya peristiwa, ia dapat melakukan observasi keadaan di daerah tersebut dengan memperhatikan aspek alam dan manusianya.
3) When (kapan), menunjukkan waktu terjadinya peristiwa. Misalnya deangan mengetahui waktu terjadinya peristiwa, ia dapat menghubungkannya dengan musim.
4) Why (mengapa), untuk menjawab pertanyaan ini di perlukan suatu analisis. longsor dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti: tofografi, struktur tanah dan ulah manusia.
5) Who (siapa), dengan menjawab pertanyaan ini dapat diketahui apakah peristiwa longsor di suatu tempat merupakan bencana alam ataukah karena campur tangan manusianya.
6) How to solve the problem, hal ini dimaksudkan untuk mencari cara mengatasi atau mencegah agar peristiwa longsor itu tidak terjadi lagi di masa yang akan datang .
Baca juga : Pendekatan Geografi