Kerusakan tanah yaitu berkurangnya fungsi tanah sehingga fungsi tanah tidak semestinya seperti menurunnya sumber unsur hara tumbuhan maupun sebagai matriks tempat akar tumbuhan berjangkar dan tempat air tersimpan.
Kerusakan Tanah
Kita akan membahas dulu kerusakan tanah yang bisa disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
- Perusakan tanah, dapat mengurangi daya serap tanah dan juga kemampuan tanah dalam menahan air sehingga nantinya akan mudah mengalami erosi.
- Proses mekanis hujan dapat mengikis tanah dan juga membuat tanah menjadi berlubang dan terbentuknya selokan, selain itu hujan juga bisa membuat erosi sehingga ada pergerakan tanah yang terbawa oleh air hujan sehingga bisa membahayakan seperti misalnya ada tanah di pinggir sungai ketika hujan deras makan tidak menutup kemungkinan nanti tanah tersebut akan jatuh ke sungai.
- Hujan juga bisa merusak unsur hara dan bahan organik dengan cara membawa unsur tersebut ke daerah lebih rendah.
- Proses alih fungsi lahan. Lahan pertanian berubah fungsi menjadi lahan industri, misalnya lokasi pengambilan bahan baku batu bata, genteng.
Dampak Kerusakan Tanah
Kerusakan tanah juga memilik dampaknya paling utama yaitu erosi karena erosi bukan hanya merusak di tempat yang erosi tetapi juga merusak ke tempat lain yaitu dengan membawa material dari suatu tempat ke tempat lainnya sehingga berkumpul di suatu tempat.
Kerusakan tanah di tempat terjadinya erosi bisa mengakibatkan hal – hal sebagai berikut:
- Penurunan produktivitas tanah.
- Kehilangan nutrisi atau makanan yang di butuhkan oleh tanaman.
- Kualitas tanaman berkurang.
- Kemampuan tanah menahan air berkurang.
- Struktur tanah menjadi rusak seperti adanya selokan.
- Lebih banyak tenaga yang diperlukan untuk mengelola tanah.
- Longsor bisa membagi tanah sehingga akan menjadi sedikit tanah yang bisa ditanam.
- Pendapatan petani semakin berkurang.
Selain kerusakan di tempat terjadinya erosi ada juga kerusakan ditempat lain yaitu erosi bisa memindahkan tanah berikut unsur yang ada di dalamnya bisa mengakibatkan hal – hal berikut:
- Pendangkalan sungai sehingga kapasitas sungai menurun, akibatnya terjadi fenomena banjir.
- Tanah-tanah yang subur terkadang menurun kualitasnya dan menjadi rusak karena tertimbun oleh batu-batuan, pasir, dan kerikil dari tempat lain.
- Jika digunakan untuk air minum, air yang kotor tersebut perlu lebih banyak biaya untuk membersihkannya.
- Akibat air yang keruh, akan mengurangi fotosintesis jenis dari tanaman air (karena sinar matahari sulit menembus air).
Usaha Untuk Mengurangi Erosi
Erosi merupakan suatu proses penghancuran tanah dan kemudian tanah tersebut dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angin, gletser, atau gravitasi. Usaha yang dilakukan untuk mengurangi erosi tanah adalah dengan menggunakan metode pengawetan tanah. Metode pengawetan tanah pada umumnya dilakukan untuk:
- Melindungi tanah dari air hujan secara langsung.
- Mengurangi aliran air yang ada di atas tanah.
Metode pengawetan tanah dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. Metode vegetatif
yaitu metode pengawetan tanah dengan cara menanam vegetasi (tumbuhan) pada lahan yang dilestarikan. Metode ini sangat efektif dalam pengontrolan erosi. Ada beberapa cara mengawetkan.tanah melalui metode vegetatif, antara lain sebagai berikut.
- Penghijauan, yaitu penanaman kembali dengan berbagai jenis vegetasi(tanaman).
- Reboisasi, yaitu penanaman kembali hutan gundul dengan jenis tanaman keras, seperti pinus, jati, dan cemara.
- Penanaman tumbuhan penutup tanah (buffering), yaitu menanam lahan dengan tumbuhan keras, seperti pinus dan jati.
- Penanaman tanaman secara berbaris (strip cropping), yaitu melakukan penanaman berbagai jenis tanaman secara berbaris. Fungsinya untuk mengurangi tingkat kecepatan erosi.
- Pergiliran tanaman (crop rotation), yaitu penanaman jenis tanaman secara bergantian (bergilir) dalam satu lahan. Jenis tanamannya disesuaikan dengan musim. Fungsinya untuk menjaga agar tingkat kesuburan tanah tidak berkurang.
Metode Mekanik/Teknik
adalah metode pengawetan tanah melalui teknik-teknik pengolahan tanah yang dapat memperlambat aliran permukaan (run off), menampung, dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan tidak merusak. Beberapa cara yang umum dilakukan pada penerapan metode mekanik, antara lain sebagai berikut.
- Pembuatan tanggul sejajar dengan kontur. Fungsinya agar air hujan dapat tertampung.
- Pembuatan tangga-tangga pada lahan miring dengan lereng yang panjang. Fungsinya untuk memperpendek panjang lereng, memperbesar resapan air, dan mengurangi tingkat erosi.
- Pembuatan saluran air (drainase). Saluran pelepasan air ini dibuat untuk memotong lereng panjang menjadi lereng yang pendek sehingga aliran air dapat diperlambat.
Metode Kimia
dilakukan dengan menggunakan media bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah, yaitu meningkatkan kemantapan agregat (struktur tanah). Tanah dengan struktur yang mantap tidak mudah hancur oleh pukulan air hujan sehingga infiltrasi tetap besar dan aliran air permukaan (surface run off) tetap kecil. Penggunaan bahan kimia untuk pengawetan tanah belum
banyak dilakukan, walaupun cukup efektif tetapi biayanya mahal. Pada saat ini umumnya masih dalam tingkat percobaan-percobaan.